Friday, December 11, 2015

breath in a break

aku berada di sebuah rangkaian anak tangga.
tak pernah tahu bagaimana dan pada bagian sebelah mana, aku berdiri di tangga itu. ternyata, ada seseorang yang menaiki beberapa anak tangga dan berhenti pada anak tangga tempatku berdiri.
kemudian, kami menaiki tangga bersama.

pada suatu saat, dia mendorongku dan aku jatuh beberapa anak tangga. sebenarnya bisa saja aku menarik tangannya saat itu, tapi aku memutuskan untuk tidak.
disitulah kami mulai berjalan masing-masing.
so we are perfectly stranger, just like we used to be.

aku berjalan kembali menaiki anak tangga. berpapasan dengan banyak orang, dan aku menemukan seseorang yang berdiri pada sebuah anak tangga yang sama denganku. nampaknya dia sama seperti sedia kalaku, tidak tahu bagaimana bisa ada di tangga itu. kemudian, kami menaiki tangga bersama.

lagi-lagi, pada suatu saat, aku tidak ingat persis bagaimana akhirnya kami sudah tidak lagi menaiki anak tangga bersama. entah aku melambat, aku lebih cepat, atau dia diam. atau aku yang diam. kami tidak memutuskan untuk berpisah. tapi terpisahkan oleh banyak hal yang kami tidak tahu mana yang benar.

begitulah.
beberapa orang sudah pernah menapaki anak tangga, mundur beberapa anak tangga (entah terjatuh, dijatuhkan), atau memilih untuk melambat bahkan diam.

dan ajaibnya beberapa orang juga mulanya tidak mengetahui keberadaannya di rangkaian tangga, namun bertemu seseorang dan mereka berjalan bersama. entah untuk beberapa saat atau sampai tangga itu habis terdaki.

tidak semua orang mendapatkan kesempatan merasakan proses melewati anak tangga ini.
ya memang benar adanya sebagian dari mereka yang merasa tidak merasakan proses itu sebenarnya tidak peduli dengan prosesnya.





No comments:

Post a Comment